Friday, March 27, 2020

DRAMA TRADISIONAL


Sebelum masa kemerdekaan, Indonesia mengenal istilah drama tradisional, yaitu bentuk drama  yang yang bersumber dari tradisi masyarakat lingkungannya. Drama tradisional ini merupakan hasil kreatifitas berbagai suku bangsa Indonesia di beberapa daerah.

Drama tradisional bentuknya mengikuti adat kebiasaan yang turun temurun dan tidak mengikuti kepribadian senimanya. Kepribadian seniman hanya muncul di dalam permainan, tetapi tidak di dalam menciptakan perubahan bentuk drama (Rendra; 2009).


Di Eropa barat, drama tradisional sudah tidak muncul lagi kecuali dimunculkan dalam rangka mengingat atau sekedar ingin tahu. Hal itu karena masyarakat eropa  bukan lagi masyarakat tradisi yang ketat.

Di timur, tradisi masih kuat, sekali pun sudah maju seperti jepang. Drama tradisional masih mendapat tempat di masyarakat. Hal ini karena tradisi di Timur sempat berkembang lebih lebih lama, sehingga sempat di dukung oleh penalaran yang lebih rumit.

Dengan latar budaya dan tradisi yang seperti itu, di timur, khususnya Indonesia, drama tradisional masih hidup sampai sekarang dengan spontan dan dorongan dari masyarakat.

Secara keseluruhan, drama tradisional di Indonesia memiliki beberapa kesamaan:

Pertama, kecuali sandiwara dari rombongan profesional, semua sandiwara tradisional di Indonesia tidak mengenal gedung pertunjukan dan juga tidak mengenal tata panggung.

Kedua, semua sandiwara tradisional, baik profesional maupun yang bukan, tidak mengenal naskah. Seluruh ucapan di improvisasikan, kecuali yang dinyanyikan.

Sumber: Modul TELAAH DRAMA Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

No comments: