Monday, March 16, 2020

SASTRA LISAN



Sastra lisan adalah berbagai tuturan verbal yang memiliki ciri-ciri sebagai karya sastra pada umumnya, yang meliputi puisi, prosa, nyanyian, dan drama lisan. Sastra lisan (oral literature) adalah bagian dari tradisi lisan (oral tradition) atau yang biasanya dikembangkan dalam kebudayaan lisan (oral culture) berupa pesan-pesan, cerita-cerita, atau kesaksian-kesaksian ataupun yang diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi lainnya (Vansina, 1985: 27-28).


Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan yang jelas bahwa sastra lisan itu sekumpulan karya sastra atau teks-teks lisan yang memang disampaikan dengan cara lisan, atau sekumpulan karya sastra yang bersifat dilisankan yang memuat hal-hal yang berbentuk kebudayaan, sejarah, sosial masyarakat, ataupun sesuai ranah kesusasteraan yang dilahirkan dan disebarluaskan secara turun temurun, sesuai kadar estetikanya.

JENIS-JENIS SASTRA LISAN

Seni sastra lisan di Indonesia berkembang secara turun-temurun. Kebanyakan bercirikan menggunakan bahasa yang panjang lebar, pola dan susunan teksnya baku, serta ceritanya tersusun dari beragam peristiwa yang benar-benar terjadi, dongeng khayalan atau teks keagamaan. Masing-masing pencerita mempunyai keleluasaan di dalam menampilkan tradisi lisan. Bentuk seni sastra lisan yang berkembang di Indonesia, antara lain:

1)  Mitos atau Mite
2)  Legenda
3)  Epik
4)  Dongeng

Nah, kamu telah mengetahui bentuk-bentuk seni sastra lisan di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa seni sastra lisan yang hidup di Indonesia, diantaranya, Pantun Sunda, Rabab Pariaman, Makyong, Wayang Kulit, Wayang Beber, dan Bakaba.

No comments: