Skenario atau screenplays merupakan salah
satu unsur utama atau bahan baku utama dalam pembuatan film. Karenanya, ia
merupakan blueprint dari film yang akan diproduksi. Berikut adalah
hal-hal terkait skenario.
1. Pengertian Skenario
Skenario, atau skrip, atau screenplays
adalah karya tertulis yang ditulis oleh penulis skenario untuk film, program
televisi, atau video game. Skenario ini dapat berupa karya asli atau adaptasi
dari karya tulis yang ada. Di dalamnya, gerakan, aksi, ekspresi, dan dialog
karakter juga diceritakan. Skenario yang ditulis untuk televisi juga dikenal
sebagai teleplay.
2. Format Skenario
Screenplays dan teleplays menggunakan satu set standardisasi dimulai dengan format
yang tepat yang sudah disepakati secara umum. Aturan-aturan ini adalah bagian dari
tujuan praktis menulis skenario sebagai sebuah "blueprint"
film yang dapat dibaca secara seragam, dan juga berfungsi sebagai cara untuk
membedakan seorang profesional dari seorang amatir.
a. Film Cerita
Skenario Film Cerita yang dibuat untuk diserahkan ke
studio “mainstream”, baik di Indonesia atau di tempat lain di dunia,
diharapkan sesuai dengan gaya tipografi standar yang dikenal luas sebagai standar
format studio yang memuat elemen-elemen skenario seperti scene, action,
transition, dialog , nama karakter, dan stage direction yang
harus disajikan pada setiap halaman, serta jenis huruf, ukuran huruf, dan spasi
antar baris.
Salah satu alasan kenapa penulisan skenario harus
mengikuti format standar adalah bahwa, ketika skenario diterjemahkan ke dalam
format studio, kebanyakan skenario akan ditransfer menjadi video dengan
kecepatan kira-kira satu halaman per menit. Memang aturan praktis ini masih diperdebatkan
secara luas -halaman dialog biasanya menempati waktu video kurang dari satu halaman
actions, misalnya, dan itu sangat tergantung pada gaya sastra penulis
-dan masih terus berkembang di Hollywood.
Tidak ada standar tunggal untuk format studio.
Beberapa studio memiliki definisi format yang tersendiri yang ditulis dalam
rubrik kontrak penulis mereka. The Nicholl Fellowship, sebuah kompetisi
penulisan naskah film yang dijalankan di bawah naungan Academy of Motion
Picture Arts and Sciences, memiliki panduan khusus format penulisan skenario.
Referensi yang lebih terperinci adalah The Complete Guide to Standard
Script Formats.
Namun, meskipun meski tidak ada standar tunggal,
paling tidak kita bisa membaca dan menulis skenario dengan format penulisan
yang secara umum disepakati atau dipahami secara luas oleh banyak kalangan.
b. Skenario Spekulatif
"Script spec" atau skenario
spekulatif adalah skrip yang ditulis untuk dijual di pasar terbuka tanpa
pembayaran di muka, atau kontrak dengan pihak tertententu. Konten biasanya
diciptakan semata-mata oleh penulis skenario, meskipun skenario ditulis bisa
berdasarkan peristiwa nyata, hasil adaptasi dan lain sebagainya. Jenis skenario
ini semata-mata betul-betul karya tulis saja. Skenario model ini biasanya belum
pernah dibuat menjadi film. (http://actfourscreenplays.com/glossary/spec-script/ diakases pada 29 Januari 2020; 16:13)
c. Sekenario Dokumenter
Format skrip untuk dokumenter dan presentasi
audio-visual sebagian besar terdiri dari voice-over yang disesuai dengan
gambar diam atau video sedikit berbeda. Skenario untuk documenter biasanya menggunakan
format naskah dua kolom yang bisa sangat sulit ditulis dalam perangkat menulis
biasa ketika kita akan melakukan pengeditan atau menulis ulang naskahnya.
Namun, sekarang sudah banyak program perangkat lunak untuk menulis naskah yang
sudah menyertakan menyertakan templat untuk format dokumenter.
d. Sekenario Televisi
Skenario acara TV, aturan format untuk drama berdurasi satu jam dan sitcom
dengan single-camera pada dasarnya sama dengan skenario untuk film.
Perbedaan utama adalah bahwa skrip TV memiliki jeda atau istirahat yang sudah
disiapkan tersendiri dan ditulis pada naskah. Sitkom multi-kamera menggunakan
format khusus berbeda, umumnya berasal dari naskah drama dan drama radio. Dalam
format ini, dialog diberi spasi ganda, kramagung atau atau action-line, judul
adegan, masuk dan keluar tokoh, efek suara ditulis dengan huruf besar dan
bergaris bawah.
Serial drama dan komedi situasi bukan lagi
satu-satunya format yang membutuhkan keterampilan seorang penulis. Dengan genre
lintas pemrograman berbasis realitas untuk membuat berbagai program hibrid,
sebagian besar program yang disebut "realitas" ditulis dalam format. Artinya,
keseluruhan kerangka acara dan episode-episode ditulis untuk menentukan konten
dan arah program. Writers Guild of America telah mengidentifikasi ini sebagai
media penulis yang sah sedemikian rupa dan mereka telah melobi serta memaksakan
yurisdiksi atas penulis dan Rumah produksi yang "memformat" produksi program
acara televisi berbasis realitas.
Membuat format reality show melibatkan struktur
bercerita yang mirip dengan penulisan naskah, tetapi jauh lebih padat dan
diringkas menjadi titik plot tertentu atau tindakan yang terkait dengan
keseluruhan konsep dan cerita.
3. Unsur-unsur dalam
skenario
Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur yang
terdapat pada skenario
a. Tema
Seperti sudah di sampaikan pada pertemuan-pertemuan
sebelumnya, setiap karya tulis dan karya yang lainnya selalu memili ide,
gagasan pokok, atau tema. Tema ini berfungsi untuk menjaga agar tulisan menjadi
lebih fokus membicarakan suatu persoalan dan secara keseluruhan menjadi senada.
Tema-tema umum yang bisanya dipilih misalnya, cinta,
persahabatan, perjuangan, keterpurukan, kegagalan, penghiatan, kesetiaan,
dan masih banyak lagi tema yang bisa dipilih.
b. Premis
Secara sederhana, premis yang dimaksud pada skenario
adalah ide atau gagasan utama skenario. Umumnya, premis disajikan dalam suatu
pernyataan untuk menyatakan skenario ini
bercerita tentang apa, tentang siapa dan mau apa.
c. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan singkat atau tinjauan umum
tentang sesuatu. Sinopsis skenario yakni ringkasan cerita untuk seorang agen,
sutradara atau produser. Jika mereka menyukai sinopsis, hal itu memungkinkan
mereka akan meminta untuk melihat skenario lengkapnya. Tidak seperti treatment,
yang merupakan narasi rinci yang terjadi dalam skenario, sinopsis hanya
mencakup bagian paling penting atau menarik dari cerita saja. Untuk menulis
sebuah sinopsis yang harus dilakukan adalah meringkas plot, mengikuti garis
besar cerita, dan menyampaikan masalah utama dalam cerita.
d. Tokoh dan Penokohan
Pada setiap certita atau peristiwa pasti ada tokoh
yang terlibat di dalamnya. Begitu juga pada cerita yang ditulis dalam format
skenario. Teknik penciptaan Tokoh dan Penokohan (karakterisasi atau pemberian
watak) pada skenario tidak jauh berbeda dengan penciptaan tokoh pada penulisan
naskah drama seperti pada pertemuan sebelumnya.
e. Latar
Pada skenario, latar peristiwa juga merupakan bagian
penting yang harus ada. Penciptaan latar
pada penulisan skenario tidak jauh berbeda dengan penciptaan latar pada naskah
drama. Sedikit pembeda dari naskah drama hanya terletak pada penempatan posisi
dan Teknik menuliskannya yang akan kita bahas pada pertemuan selanjutnya.
f.
Treatment
Film treatment (atau hanya treatment) adalah salah satu prosa yang biasanya berisi langkah-langkah
antara kartu adegan dan merupakan draft pertama skenario untuk film, program
televisi, atau drama radio. Umumnya treatment lebih panjang dan lebih rinci
daripada sinopsis, dan itu mungkin termasuk rincian gaya penyutradaraan yang
dihilangkan pada sinopsis. Jika dibaca, Treatmen seperti cerita pendek, tetapi
diceritakan pada waktu sekarang dan menggambarkan peristiwa yang terjadi pada
saat itu.(https://web.archive.org/web/20100306031259/http://www.lightsfilmschool.com/articles/treatments/index.html- diakses pada 29 Januari 2020, 13:01) Treatment juga dapat dibuat dari proses mengadaptasi
novel, drama, atau karya lain yang sudah ada sebelumnya untuk dijadikan skenario
film.
g. Full page script
Full page script atau naskah lengkap atau skenario adalah skenario yang
ditulis sangat lengkap. Tidak hanya berupa urutan kejadian seperti pada
treatment, namun juga sudah mengandung dialog antar tokoh cerita. Skenario ini
biasanya yang beredar di kalangan luas yang biasa dijadikan bahan bacaan dan
menjadi pegangan bagi para pemain yang akan memainkan skenario tersebut.
h. Naskah kolom atau Rundown
Naskah kolom atau Rundown adalah naskah yang berbentuk
kolom. Naskah ini ditulis berdasarkan urutan scene yang sebelumnya sudah
tersusun dari treatment dan full page script. Umumnya naskah kolom
ditulis menggunakan dua kolom. Kolom video dan kolom audio.
4. Format penulisan
skenario
Skenario atau Full page script
ditulis menggunakan huruf khusus, yakni menggunakan jenis Courier atau Courier
New, besar huruf 12pt, spasi 1.5, margin kiri-kanan-atas-bawah 2.5cm. Jika
tidak ingin kerepotan, bisa langsung menggunakan perangkat lunak penulisan
skenario.
a. Kepala Adegan (scene heading)
Kepala scene atau kepala adegan atau kepala naskah
adalah bagian awal dari skenario yang akan ditulis dengan format sebagai
berikut,
Pada bagian ini memuat transisi awal, informasi adegan atau scene,
informasi tempat kejadian, lokasi kejadian, waktu kejadian, tokoh yang
terlibat.
Tempat kejiadian pada penulisan skenario hanya ada dua, di luar ruangan
atau di dalam ruangan yang sering disetarakan dengan Interior (INT.)
atau Exterior (EXT.)
Waktu kejadian pada penulisan skenario hanya dibagi menjadi dua waktu.
Siang (Day) atau Malam (Night). Jadi tidak perlu repot
menjelaskan apakah waktu kejadian siang bolong, atau malam gelap. Bagian
keterang waktu lebih rinci akan diuraikan dibagian adegan.
b. Adegan (action)
Bagian ini adalah bagian keterangan peristiwa yang
terjadi pada suatu adengan. Ditulis tepat setelah kepala adegan. Isinya memuat
informasi peristiwa apa yang terjadi, tokoh dalam peristiwa, lokasi peristiwa
terjadi, waktu peristiwa, motif peristiwa, masalah dalam peristiwa, dan tujuan
akhir adegan. Bagian ini disajikan dengan format naratif-deskriptif.
Lihat gambar 17.7
c. Nama tokoh (character)
Penulisan nama tokoh ditulis dengan menggunakan huruf
kapital. Posisi nama tokoh ditulis dibagian tengah. Lihat gambar 17.8
d. Petunjuk tambahan (parenthetical)
Petunjuk tambahan atau (parenthetical) biasanya
muncul jika diperlukan sebagai petunjuk acting atau tambahan gestur untu tokoh
tertentun di dalam dialognya atau ketika sedang berbicara. Bagian ini ditulis
di dalam kurung. Lihat gambar 17.8
e. Dialog (dialogue)
Bagian dialog ditulis tepat setelah nama tokoh.
Sedikit masuk ke bagian dalam untuk membedakan antara dialog dengan bagian
adegan. Lihat gambar 17.8
f.
Transisi (transitions)
Bagian transisi, sebagai mana bagian transisi awala
yang berada dibagian kepala adegan ditulis setelah adegan selesai. Bagian
transisi akhir ditulis dibagian kanan bawah. Lihat gambar 17.8
5. Perangkat lunak (Software)
untuk penulisan skenario
Selain bisa ditulis secara manual
menggunakan perangkat menulis seperti microsoft word atau open office
org berikut adalah beberapa perangkat lunak yang umum digunakan dalam
penulisa skenaro professional, Celtx, Fade In, Final Draft, FiveSprockets,
Montage, Movie Magic Screenwriter, Movie Outline 3.0, Scrivener, Movie Draft SE
and Zhura.
Sumber: Modul Penulisan Kreatif – Sastra Indonesia
Universitas Pamulang
No comments:
Post a Comment