Friday, March 27, 2020

JENIS-JENIS FILM


Salam!
Aku Cinta Padamu. 
Pada tulisan kali ini, saya ingin menyajikan beberpa hal terkain dengan Jenis-Jenis Film. Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan kita Bersama. Kesalahan pada tulisan ini semoga bisa dibenarkan dikemudian hari. Kesalahan pada film ini, semata-mata datangnya dari penulis yang kurang wawasan dan hanya punya sedikit literatur mengani ini, dan banyaknya literatur yang membingungkan khususnya soal istilah. Selamat menikmati.


Berdasarkan format dan media penyajian jenisnya film bisa kita bedakan sebagai berikut,
1.       Film Televisi
Film Televisi adalah film yang secara khusus pendistribusiannya adalah untuk televisi.
Secara durasi Film televisi sendiri lebih umum disajikan dalam bentuk cerita bersambung atau episodik. Di Indonesia, film televisi yang popular saat ini adalah FTV dan Sinema-elektronik (sinetron).
Dari segi rasio gambar, film televisi umumnya menggunakan rasio gambar 4:3. Tapi sejak televisi berubah, sekarang banyak juga film televisi yang menggunak format rasio gambar 16:9.
Pada kulitas gambar, film televisi umumnya NTSC atau PAL yang merupakan standar televisi tabung, bernilai 25 fps untuk PAL dan 29 fps untuk NTSC dengan resolusi tertinggi 1024 x 576 (NTSC) dan 864 x 486 (PAL) untuk televisi yang sudah bisa atau tersedia widescreen system.
Pada Teknik pengambilan gambar, film televisi tidak seekstrim pengambilan gambar pada film bioskop dan umumnya film televisi dikerjakan di studio yang dimiliki oleh televisi. Karakter warna pun tidak tajam dan sedikit lebih cerah atau lebih terang.
2.       Film Bioskop
Film Bioskop atau Film Layar Lebar, adalah film yang diproduksi khusus untuk diputar di Bioskop.
Rasio gambar yang digunakan film bioskop saat ini adalah 16:9 atau widescreen. Namun, di masa lalu, antara bioskop dengan televisi hamper sama saja. Yang membedaka hanyalah pada ketajaman gambar. Di era digital ini, kedua media keluar akhir gambar hampir semuanya menggunakan widescreen, pembedanya adalah resolusinya saja. Namun, tujuan akhir keluaran gambar pada akhirnya menentukan alat yang digunakan. Misalnya, jika tujuan akhir film adalah televisi, maka tidak perlu repot-repot mencari kamera yang mampu merekam gambar dengan kualitas 4K, karean pada akhirnya nanti kesulitan ketika film akan disiarkan di televisi yang mengandalkan transmisi siaran UHF atau VHF.
Perbedaan antara film bioskop dengan film televisi yang paling menonjol adalah pada Teknik pengambilan gambar. Sajian pengambilan gambar untuk film bioskop lebih rumit dan lebih detil dari televisi. Film bioskop cenderung ingin memperlihatkan gambar dan kualitas gambar yang mirip yang bisa ditangkap oleh ketajaman mata manusia. Karena sejatinya, mata manusia lebih tajam dari mata kamera. Oleh karena itu, pengaturan cahaya, kostum dll, cenderung lebih rumit. Begitu juga dengan Teknik pengambilan gambar, ukuran gambar, pada film bioskop sering kali lebih ekstrem atau lebih rumit dari film televisi.
3.       Film Web
Film Web adalah media keluaran akhir film terbaru saat ini. Film web sejatinya adalah film televisi yang digarap dengan Teknik film bioskop dan disajikan pada media web dengan transmisi internet.
Rasio gambar yang digunakan film web secara umum banyak yang menggunakan rasio 16:9 atau widescreen atau mirip untuk bioskop namun dengan resolusi yang lebih rendah karena target sasaran pemutarnya adalah ponsel, tablet, pc, laptop dan televisi berbasis lcd.

Berdasarkan durasi jenis film dibagi menjadi tiga, 

1. Film Pendek
Film pendek adalah salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks. Di awal perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh komedian Charlie Chaplin. Secara teknis film pendek merupakan film yang memiliki durasi di bawah 50 menit. Mengenai cara bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.

Pada hakikatnya film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia perfilman. Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih mudah serta anggaran yang minim. Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Film_pendek)

2. Film Panjang
Film panjang adalah film berdurasi cukup panjang untuk diputar sebagai film utama atau satu-satunya film pada sebuah acara pemutaran film. Kriteria panjang minimum sebuah film cerita berbeda-beda menurut era dan lembaga yang menetapkannya. Menurut Academy of Motion Picture Arts and Sciences, American Film Institute, dan British Film Institute, panjang minimum dari sebuah film cerita adalah 40 menit.

Panjang sebagian besar film cerita mulai dari 80 menit hingga 90 menit. The Story of the Kelly Gang adalah film cerita pertama di dunia berdasarkan kriteria panjang minimum sebuah film cerita. Film ini diedarkan di Australia pada tahun 1906. Film cerita pertama yang merupakan hasil adaptasi adalah film Les Misérables yang diedarkan pada tahun 1909. Film-film dari awal era film cerita, misalnya film Oliver Twist (1912), Richard III (1912), dan From the Manger to the Cross (1912). (https://id.wikipedia.org/wiki/Film_cerita)

Film Panjang inilah kemudian yang lebih sering disebut sebagai film utama atau film cerita yang umum diputar di bisokop pada acara utama pemutaran film. Film cerita atau film feature pada akhirnya yang mendominasi film komersial.

3. Film Seri
Umumnya film seri adalah film Panjang yang disajika secara seriap atau episodi yang biasa diputar ditelevisi. Tapi saat ini, film seri mendapat tempat baru yakni berbasis web yang kemudian lebih popular dengan nama web-series. Secara durasi, film seri umumnya berduarasi antara 30-60 menit besera dengan iklan. Namun pada web-series, durasi film seri relatif lebih pendek.

Berdasarkan Teknik penyajian, film dapat kita bedakan menjadi,
1. Film Dokumenter
Film dokmenter adalah film non-fiksi yang bertujuan untuk merekam sejarah, menceritakan realitas, untuk kebutuhan pelajaran, dan intruksional. Dalam segi menceritakan atau berbasis fakta, film dokumenter sedikit banyak seperti berita namun diproduksi dengan Teknik film cerita. Umumnya film documenter dijadikan tempat latihan untuk para sineas. Film dokumenter juga sering disebut sebagai film nyata atau film faktual.

2. Film Puisi
Film puisi atau disebut juga poetic avant-grade film, atau verse-film atau verse-documentary adalah penyebutan untuk film Amerika era avant-garde pasca perang dunia kedua. Sampai saat ini, hubungan antara film dengan puisi pada jenis film ini masih menjadi perdebatan. Menurut James Peterson dalam Dream of Chaos, Vision of Order mengatakan, secara praktik film ini adalah label untuk membedakan antara film avant-grade dengan film naratif komersial. Pada caratatannya tahun 1950 Peterson membedakan film ini menjadi dua jenis, yakni Film puitik (film poem) dan graphic cinema (Film sinema). Sejak 1990, avan-grade sinematografi lebih menekankan terminologi film puisi kepada perbedaan penekanan pada pembuatan film. Film puisi adalah film yang sangat personal, syarat dengan kebebasan, dan tidak terikat pada suatu jenis atau subjenis film. Film puisi lebih terbuka terhadap segala kemungkinan dan pengalaman-pengalaman yang tak terduga. Dengan kata lain, film puisi adalam film yang sangat dekat dan melekat dengan kepribadian pembuatnya.

3. Film Cerita
Film Cerita atau feture film adalah film yang berbasis cerita khususnya fiksi. Namun ada juga, film cerita yang menadopsi atau mengadaptasi cerita nyata. Secara umum film cerita adalah film berbasis cerita fiksi. Pada Teknik penyajian, film cerita disajikan menggunakan format atau struktur pola alur yang sangat mirip dengan novel. Juga menggunaka struktrul plot yang digunakan pada drama. Tetapi secara keseluruhan, film cerita lebih mirip dengan novel versi visual atau bercerita dengan gambar. Berdeda dengan drama yang mengidupkan cerita melalui dialog.

Secara durasi, film cerita bisa saja berupa film pendek atau film Panjang atau hanya sekedar film televisi. Film cerita yang dibuat menggunakan durasi Panjang adalah film yang paling banyak dibuat untuk kebutuhan komersil.

Dari tiga jenis penyajian film di atas, yang paling banyak turunannya adalah film Cerita. Berikut jenis-jenis film cerita yang umum sering kita tonton

-          Drama
-          Aksi
-          Thriller
-          Komedi
-          Musical
-          Horror
-          Fiksi Sain
-          Roman
-          Petualangan
-          Fantasi
-          Animasi
-          Biografi
-          Kriminal
-          Martial Art
-          Porno/erotis
-          Perang

Nah, untuk definisi jenis-jenis turunan dari film cerita sperti pada daftar di atas. Silahkan dicari sendiri. Karena pada umumnya, definisi untuk jenis turunan film cerita cenderung sama.

Sampai jumpa pada tulisan berikutnya.

Salam!
Aku Cinta Padamu.


No comments: