Jenis karya sastra yang dihasilkan pada periode ini sebagian besar adalah roman. Selain itu, ada juga jenis sastra berbentuk puisi yang berupa syair dan pantun. Puisi berupa syair dan pantun tersebut umumnya disisipkan dalam roman untuk memberi nasihat kepada pembaca.
Monday, March 16, 2020
KARAKTERISTIK SASTRA BALAI PUSTAKA
PERIODISASI SASTRA
Periodisasi sastra merupakan kesatuan waktu dalam
perkembangan sastra yang dikuasai oleh suatu sistem norma yang tertentu atau
kesatuan waktu yang memiliki sifat dan cara pengucapan yang khas yang berbeda
dengan masa sebelumnya.
Periode
merupakan kurun waktu yang ditentukan oleh kesamaan ciri khas bagian terbesar
karya sastra yang diciptakan sezaman, misalnya periode 20-an menghasilkan novel
Sitti Nurbaya (Marah Rusli) dan novel Salah Asuhan (Abdul Muis), periode 30-an
menghasilkan novel Layar Terkembang (Sutan Takdir Alisjahbana) dan Puspa Mega
(Sanusi Pane), periode tahun 40-an menghasilkan novel Atheis (Achdiat K.
Mihardja) dan kumpulan puisi Deru Campur Debu (Chairil Anwar), dan periode
tahun 50-an menghasilkan kumpulan puisi Ballada Orang-Orang Tercinta (W.S.
Rendra) dan kumpulan puisi Priangan Si Jelita (Ramadhan K.H.).
SASTRA LISAN
Sastra lisan adalah
berbagai tuturan verbal yang memiliki ciri-ciri sebagai karya sastra pada
umumnya, yang meliputi puisi, prosa, nyanyian, dan drama lisan. Sastra lisan
(oral literature) adalah bagian dari tradisi lisan (oral tradition) atau yang
biasanya dikembangkan dalam kebudayaan lisan (oral culture) berupa pesan-pesan,
cerita-cerita, atau kesaksian-kesaksian ataupun yang diwariskan secara lisan
dari satu generasi ke generasi lainnya (Vansina, 1985: 27-28).
Subscribe to:
Posts (Atom)