Friday, November 15, 2024

SEMAAN PUISI; MELATIH DIRI, PUISI DAN STUDI BIOGRAFI

 

oleh Angin Kamajaya[1]

disampaikan pada kuliah umumSastra dan Penerjemahan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia

Selasa, 5 November 2024



Pengantar

Pada suatu malam, November 2023, saya berkunjung ke kedai kopi Adakopi Original milik penyair Mahwi Air Tawar. Keperluan utamanya, saat itu saya mengantar surat undangan dari prodi tempat saya mengajar untuk mengundang Mahwi Air Tawar. Selepas urusan utama, kemudian obrolan bergulir sampai diperingatkan oleh adzan subuh bahwa obrolan harus segera diakhiri. Selain saya dan Mahwi, beberapa orang yang terlibat dalam obrolan tersebut ada juga Beni Satria novelis dan pekerja teater Tangerang Selatan, Eka Gilang, dan Elis Sulis mahasiswa UIN jakarta yang sedang magang editing pada Mahwi Air Tawar.

Obrolan yang nampak membuang waktu dan bergulir seperti air sungai yang hanya punya satu tujuan bermuara di laut, akhirnya menghasilkan sebuah cita-cita bersama, yakni melakukan aktifitas bersama. Ya, aktifitas bersama. Tak ada tujuan lain. Maka bergulirlah Semaan Puisi, setiap hari kamis pukul 19.00 sampai jenuh. Supaya tidak mubazir, kemudian semaan puisi kami jadikan tempat untuk melarikan diri dari media sosial dan gadget yang telah menyandra hari-hari kami. Dengan semaan puisi, kami melarikan diri dari bisingnya hari-hari kepada puisi.

Maka, tersusunlah semaan puisi dengan struktur membaca Tahlil (ini hobinya Mahwi sebagai anak NU Madura), membaca pembacaan biografi penyair, menikmati puisi, dan ngobrol pengalaman selama membaca puisi yang baru saja dilakukan. Tidak lupa, kami menjauhkan gadget dari badan kami.

Karena ada pembacaan biografi, maka perlu ada tulisan yang harus dibaca, di situlah kemudian saya terpilih untuk menulis biografi episode pertama semaan puisi. Proses pemilihan penyair pun dilakukan secara naluriah saja pada malam itu, tidak ada kategori khusus selain penyair yang akan kita pelajari sudah tidak ada di dunia.

Setelah dua episode terlewat, nampaknya kesepakatan akan bergantian menulis biografi tidak akan tercapai, maka saya berinisiatif menyediakan waktu untuk menjadi penulis tetap, dengan syarat, semua yang terlibat semaan tidak boleh kabur sampai episode 12. Ya, target awal semaan dan semacam uji coba coba ketahanan diri melakukan konsistesi pada kesepatan sekitar tiga bulan saja. Namun, sampai hari ini, semaan puisi sudah memasuki episode ke 53 ditambah libur idulfitri dua minggu. Kami merasa selamat, sudah mampu konsisten selama satu tahun.

Menuju episode ke 7 atau delapan, Mahwi menawarka ide untuk membukukan tulisan-tulisan yang dibaca di semaan puisi, khususnya bagian biografi. Menurutnya, sayang sekali kalau tidak tidak jadi buku, dan kebetulan ada Elis yang sedang magang editing. Maka dari sinilah proses pengumpulan menjadi lebih rapi dan Elis mulai melakukan pengeditan. Target indahnya, awal tahun 2024, atau semaan memasuki episode 16 atau 17, buku sudah bisa terbit. Tapi ternyata, tidak terlaksana karena ada beberapa proses yang harus dilewati dan itu tidak sebentar. Meski begitu, kami tetap senang, karena pada akhirnya, setelah semaan berjalan satu tahun, sebuah buku dengan judul Jejak dan karya 13 Sastrawan Dunia, sudah bisa dibeli dan dibaca oleh siapapapun dan ini menjadi bukti untuk kami sendiri, bahwa kami ternyata mampu konsisten dan melatih diri melepaskan penjajahan media sosial dan gadget, sekalipun hanya hari kamis malam.

Selain buku yang sudah terbit, buku kedua biografi para penyair yang pernah dibaca disemaan sampai minggu ke 52 juga sedang memasuki masa pengeditan. Dari proses yang sudah berjalan selama satu tahun bersama, kami juga kemudian memiliiki ide dan gagasan yang tertuang pada bidang lain. Misalnya, puisian yang fokus pada pembuatan video pembacaan puisi, namnya obrolan semacam podcast yang membincangkan proses kreatif penulis bersama penulisnya, dan tentu saja yang paling menyenangkan adalah bahwa dari setiap kami tumbuh dan mulai menemukan jalan kreatif masing-masing.

Mengapa Biografi? 

Wellek dan Warren dalam bukunya Teori Kesusastraan menyatakan bahwa biografi memiliki tempat yang penting dalam studi kesusastraan. Biografi tak sekedar catatan hidup seseorang, tetapi juga sebuah bentuk seni yang memerlukan keterampilan naratif dan interpretatif. Biografi, menurut mereka, dapat membantu dalam memahami latar belakang sosial, budaya, dan psikologis dari seorang penulis, serta bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi karya sastra mereka.

Selain itu, biografi dapat berfungsi sebagai alat kritik sastra, membantu pembaca untuk memahami lebih dalam karya-karya sastra dengan mengetahui kehidupan dan kondisi yang mempengaruhi penulisnya. Biografi setidaknya akan memberikan wawasan penting tentang proses kreatif dan memungkinkan analisis yang lebih komprehensif terhadap teks sastra.

Sejalan dengan Warren dan Wellek, Lucien Goldmann, dengan strukturalisme genetiknya, yang  menganggap bahwa karya sastra adalah manifestasi dari struktur sosial dan sejarah yang lebih luas. Dalam hal ini, biografi penulis dapat menjadi bagian dari analisis untuk memahami bagaimana latar belakang sosial dan sejarah mempengaruhi karya sastra. Strukturalisme genetik menghubungkan struktur karya sastra dengan fakta-fakta manusia dan pandangan dunia yang ada dalam masyarakat.

Begitu pula dalam payung ilmu yang lebih spesifik dan luas, Sosiologi Sastra, biografi penulis dianggap sangat penting karena berusaha memahami hubungan antara karya sastra dan konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana karya tersebut dibuat. Biografi penulis membantu dalam memahami bagaimana pengalaman pribadi dan latar belakang sosial penulis mempengaruhi tema, gaya, dan pesan dalam karya sastra.

Dengan demikian, biografi merupakan bagian integral dari studi sastra yang memungkinkan kita untuk melihat karya sastra tidak hanya sebagai teks yang berdiri sendiri, tetapi juga sebagai produk dari pengalaman dan konteks hidup penulisnya. Di luar sastra, penulisan biografi dan kehadiran karya biografi tokoh-tokoh memiliki peran penting dalam sejarah intelektual karena menyimpan dan menginformasikan kisah hidup dan hasil pemikiran orang terdahulu, maupun yang masih hidup saat biografinya ditulis.

Penulisan biografi adalah sebuah upaya untuk mendokumentasikan dan membagikan kisah hidup seseorang. Melalui biografi, kita dapat menyelami perjalanan hidup tokoh-tokoh penting, memahami pencapaian mereka, serta mengenali tantangan yang mereka hadapi. Penulisan biografi tidak hanya menjadi cara untuk menghargai dan mengenang individu tersebut, tetapi juga berfungsi sebagai sumber inspirasi dan pembelajaran bagi generasi masa kini dan mendatang[2]. Dalam biografi, cerita-cerita pribadi yang unik dan berharga menjadi warisan yang dapat memberikan wawasan mendalam tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai kehidupan yang dapat diapresiasi oleh semua orang.

Kehadiran tulisan-tulisan biografi atau autobiografi yang berada dalam wilayah historigrafi jelas akan memberikan manfaat bagi kehidupan kini dan mungkin nanti. Biografi akan memberikan pemahaman dan menjadi salah satu penghubung untuk membaca masa lalu untuk kepentingan masa kini dan nanti. Selain itu biografi juga bisa menjadi, inspirasi untuk generasi baru, dokumentasi sejarah modern, peningkatan empati dan pemahaman sosial, pengajaran nilai dan etika, studi akademik dan penelitian, serta memungkinkan untuk mempertahankan warisan budaya.

Semacam Penutup

Semoga, dengan kehadiran kami Semaan Puisi, dan karya-karya yang akan kami hadirkan, khususnya biografi, dapat memberikan manfaat bagi yang bisa mengambil manfaatnya. Tentu saja, manfaat pertama yang sudah kami rasakan dalam setahun ini, kami tumbuh dan berkembang, sekalipun tidak pesat. Sebab, tujuan utama semaan adalah proses melatih diri dan melarikan diri dari kebisingan duniawi dengan menikmati puisi.

Buku Jejak dan Karya 13 Sastrawan Dunia, telah menjadi bukti, bahwa studi dan hari-hari kami di semaan puisi tidak menguap begitu saja. Tentu, kami juga berharap, kehadiran buku ini bisa memberikan manfaat dalam perkembangan kesusastraan, khususnya dalam pengkajian puisi. Karena, penulisan biografi bukan hanya tentang mendokumentasikan kehidupan seseorang, tetapi juga tentang menghargai dan belajar dari pengalaman mereka. Dengan demikian, biografi dapat menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan masa depan, memberikan inspirasi, pembelajaran, dan pemahaman yang tak ternilai harganya.

Demikian. Sekian. Terimakasih.

CAG!

 

Aku Cinta Padamu.



[1] Dosen Sastra Indonesia di Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang. Bernama lahir Zaky Mubarok. Selain menjadi dosen, aktifitasnya berteater bersama Institut Teater Cinangka, Teater Patri Universitas Pamulang, berkomunitas di Yayasan Sarva Adhinaarya Indonesia, Enam Sembilan Agustus, Semaan Puisi. Karya tulis yang sudah diterbitkan adalah Catatan Kencana (novel 2006, 2024), Senja Merah Muda (kumpulan puisi 2017), 13 Jejak dan Karya Sastrawan Dunia (Kumpulan biografi catatan Semaan Puisi 2024).    

[2] Sari, Yunita. 2021. Peran dari Biografi dalam Sejarah Intelektual. Jurnal Vol. 7 No. 1, 54-63.

No comments: