oleh Angin Kamajaya[1]
disampaikan pada kuliah umumSastra dan Penerjemahan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Pendidikan Indonesia
Selasa, 5 November 2024
Pengantar
Pada
suatu malam, November 2023, saya berkunjung ke kedai kopi Adakopi Original
milik penyair Mahwi Air Tawar. Keperluan utamanya, saat itu saya mengantar
surat undangan dari prodi tempat saya mengajar untuk mengundang Mahwi Air
Tawar. Selepas urusan utama, kemudian obrolan bergulir sampai diperingatkan
oleh adzan subuh bahwa obrolan harus segera diakhiri. Selain saya dan Mahwi, beberapa
orang yang terlibat dalam obrolan tersebut ada juga Beni Satria novelis dan pekerja
teater Tangerang Selatan, Eka Gilang, dan Elis Sulis mahasiswa UIN jakarta yang
sedang magang editing pada Mahwi Air Tawar.
Obrolan
yang nampak membuang waktu dan bergulir seperti air sungai yang hanya punya
satu tujuan bermuara di laut, akhirnya menghasilkan sebuah cita-cita bersama,
yakni melakukan aktifitas bersama. Ya, aktifitas bersama. Tak ada tujuan lain. Maka bergulirlah Semaan Puisi,
setiap hari kamis pukul 19.00 sampai jenuh. Supaya tidak mubazir, kemudian
semaan puisi kami jadikan tempat untuk melarikan diri dari media sosial dan
gadget yang telah menyandra hari-hari kami. Dengan semaan puisi, kami melarikan
diri dari bisingnya hari-hari kepada puisi.
Maka,
tersusunlah semaan puisi dengan struktur membaca Tahlil (ini hobinya Mahwi
sebagai anak NU Madura), membaca pembacaan biografi penyair, menikmati
puisi, dan ngobrol pengalaman selama membaca puisi yang baru saja dilakukan.
Tidak lupa, kami menjauhkan gadget dari badan kami.
Karena
ada pembacaan biografi, maka perlu ada tulisan yang harus dibaca, di situlah
kemudian saya terpilih untuk menulis biografi episode pertama semaan puisi. Proses
pemilihan penyair pun dilakukan secara naluriah saja pada malam itu, tidak ada
kategori khusus selain penyair yang akan kita pelajari sudah tidak ada di
dunia.
Setelah
dua episode terlewat, nampaknya kesepakatan akan bergantian menulis biografi
tidak akan tercapai, maka saya berinisiatif menyediakan waktu untuk menjadi
penulis tetap, dengan syarat, semua yang terlibat semaan tidak boleh kabur
sampai episode 12. Ya, target awal semaan dan semacam uji coba coba ketahanan diri
melakukan konsistesi pada kesepatan sekitar tiga bulan saja. Namun, sampai hari
ini, semaan puisi sudah memasuki episode ke 53 ditambah libur idulfitri dua
minggu. Kami merasa selamat, sudah mampu konsisten selama satu tahun.
Menuju
episode ke 7 atau delapan, Mahwi menawarka ide untuk membukukan tulisan-tulisan
yang dibaca di semaan puisi, khususnya bagian biografi. Menurutnya, sayang sekali kalau tidak tidak jadi
buku, dan kebetulan ada Elis yang sedang magang editing. Maka dari sinilah
proses pengumpulan menjadi lebih rapi dan Elis mulai melakukan pengeditan. Target
indahnya, awal tahun 2024, atau semaan memasuki episode 16 atau 17, buku sudah
bisa terbit. Tapi ternyata, tidak terlaksana karena ada beberapa proses yang
harus dilewati dan itu tidak sebentar. Meski begitu, kami tetap senang, karena
pada akhirnya, setelah semaan berjalan satu tahun, sebuah buku dengan judul
Jejak dan karya 13 Sastrawan Dunia, sudah bisa dibeli dan dibaca oleh
siapapapun dan ini menjadi bukti untuk kami sendiri, bahwa kami ternyata mampu
konsisten dan melatih diri melepaskan penjajahan media sosial dan gadget,
sekalipun hanya hari kamis malam.
Selain
buku yang sudah terbit, buku kedua biografi para penyair yang pernah dibaca
disemaan sampai minggu ke 52 juga sedang memasuki masa pengeditan. Dari proses
yang sudah berjalan selama satu tahun bersama, kami juga kemudian memiliiki ide
dan gagasan yang tertuang pada bidang lain. Misalnya, puisian yang fokus pada
pembuatan video pembacaan puisi, namnya obrolan semacam podcast yang
membincangkan proses kreatif penulis bersama penulisnya, dan tentu saja yang
paling menyenangkan adalah bahwa dari setiap kami tumbuh dan mulai menemukan
jalan kreatif masing-masing.
Mengapa Biografi?
Wellek
dan Warren dalam bukunya Teori Kesusastraan menyatakan bahwa biografi memiliki
tempat yang penting dalam studi kesusastraan. Biografi tak sekedar catatan
hidup seseorang, tetapi juga sebuah bentuk seni yang memerlukan keterampilan
naratif dan interpretatif. Biografi, menurut mereka, dapat membantu dalam
memahami latar belakang sosial, budaya, dan psikologis dari seorang penulis,
serta bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi karya sastra mereka.
Selain
itu, biografi dapat berfungsi sebagai alat kritik sastra, membantu pembaca
untuk memahami lebih dalam karya-karya sastra dengan mengetahui kehidupan dan
kondisi yang mempengaruhi penulisnya. Biografi setidaknya akan memberikan
wawasan penting tentang proses kreatif dan memungkinkan analisis yang lebih
komprehensif terhadap teks sastra.
Sejalan
dengan Warren dan Wellek, Lucien Goldmann, dengan strukturalisme genetiknya,
yang menganggap bahwa karya sastra
adalah manifestasi dari struktur sosial dan sejarah yang lebih luas. Dalam hal
ini, biografi penulis dapat menjadi bagian dari analisis untuk memahami
bagaimana latar belakang sosial dan sejarah mempengaruhi karya sastra.
Strukturalisme genetik menghubungkan struktur karya sastra dengan fakta-fakta
manusia dan pandangan dunia yang ada dalam masyarakat.
Begitu
pula dalam payung ilmu yang lebih spesifik dan luas, Sosiologi Sastra, biografi
penulis dianggap sangat penting karena berusaha memahami hubungan antara karya
sastra dan konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana karya tersebut dibuat.
Biografi penulis membantu dalam memahami bagaimana pengalaman pribadi dan latar
belakang sosial penulis mempengaruhi tema, gaya, dan pesan dalam karya sastra.
Dengan
demikian, biografi merupakan bagian integral dari studi sastra yang
memungkinkan kita untuk melihat karya sastra tidak hanya sebagai teks yang
berdiri sendiri, tetapi juga sebagai produk dari pengalaman dan konteks hidup
penulisnya. Di luar sastra, penulisan biografi dan kehadiran karya biografi
tokoh-tokoh memiliki peran penting dalam sejarah intelektual karena menyimpan
dan menginformasikan kisah hidup dan hasil pemikiran orang terdahulu, maupun
yang masih hidup saat biografinya ditulis.
Penulisan
biografi adalah sebuah upaya untuk mendokumentasikan dan membagikan kisah hidup
seseorang. Melalui biografi, kita dapat menyelami perjalanan hidup tokoh-tokoh
penting, memahami pencapaian mereka, serta mengenali tantangan yang mereka
hadapi. Penulisan biografi tidak hanya menjadi cara untuk menghargai dan
mengenang individu tersebut, tetapi juga berfungsi sebagai sumber inspirasi dan
pembelajaran bagi generasi masa kini dan mendatang[2].
Dalam biografi, cerita-cerita pribadi yang unik dan berharga menjadi warisan
yang dapat memberikan wawasan mendalam tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai
kehidupan yang dapat diapresiasi oleh semua orang.
Kehadiran
tulisan-tulisan biografi atau autobiografi yang berada dalam wilayah
historigrafi jelas akan memberikan manfaat bagi kehidupan kini dan mungkin
nanti. Biografi akan memberikan pemahaman dan menjadi salah satu penghubung
untuk membaca masa lalu untuk kepentingan masa kini dan nanti. Selain itu
biografi juga bisa menjadi, inspirasi untuk generasi baru, dokumentasi sejarah modern,
peningkatan empati dan pemahaman sosial, pengajaran nilai dan etika, studi
akademik dan penelitian, serta memungkinkan untuk mempertahankan warisan
budaya.
Semacam Penutup
Semoga,
dengan kehadiran kami Semaan Puisi, dan karya-karya yang akan kami hadirkan,
khususnya biografi, dapat memberikan manfaat bagi yang bisa mengambil
manfaatnya. Tentu saja, manfaat pertama yang sudah kami rasakan dalam setahun
ini, kami tumbuh dan berkembang, sekalipun tidak pesat. Sebab, tujuan utama
semaan adalah proses melatih diri dan melarikan diri dari kebisingan duniawi
dengan menikmati puisi.
Buku
Jejak dan Karya 13 Sastrawan Dunia, telah menjadi bukti, bahwa studi dan hari-hari
kami di semaan puisi tidak menguap begitu saja. Tentu, kami juga berharap,
kehadiran buku ini bisa memberikan manfaat dalam perkembangan kesusastraan,
khususnya dalam pengkajian puisi. Karena, penulisan biografi bukan hanya
tentang mendokumentasikan kehidupan seseorang, tetapi juga tentang menghargai
dan belajar dari pengalaman mereka. Dengan demikian, biografi dapat menjadi
jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan masa depan,
memberikan inspirasi, pembelajaran, dan pemahaman yang tak ternilai harganya.
Demikian.
Sekian. Terimakasih.
CAG!
Aku
Cinta Padamu.
[1] Dosen Sastra
Indonesia di Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang. Bernama lahir Zaky
Mubarok. Selain menjadi dosen, aktifitasnya berteater bersama Institut Teater Cinangka,
Teater Patri Universitas Pamulang, berkomunitas di Yayasan Sarva Adhinaarya
Indonesia, Enam Sembilan Agustus, Semaan Puisi. Karya tulis yang sudah
diterbitkan adalah Catatan Kencana (novel 2006, 2024), Senja Merah Muda
(kumpulan puisi 2017), 13 Jejak dan Karya Sastrawan Dunia (Kumpulan biografi
catatan Semaan Puisi 2024).
[2] Sari, Yunita. 2021. Peran dari Biografi dalam Sejarah Intelektual. Jurnal Vol. 7 No. 1, 54-63.
No comments:
Post a Comment