Thursday, March 3, 2022

TERNYATA DIA MAHLUK GAIB

Hai para pembaca yang budiman --- 

tulisan kali ini sedikit berbeda, aku punya sedikit kisah pernah bertemu mahluk gaib. tapi sebelum itu, teman-teman pembaca jangan lupa ngopi, siapkan cemilan dan obat mual...ya siapa tahu, cerita ini bikin mual dan mules.

Selamat Membaca.

TERNYATA DIA MAHLUK GAIB


Aku lupa kejadian tepatnya malam apa. Tapi samar-samar dalam ingatanku, itu kalau bukan malam kamis, ya malam jumat. Karena waktu aku smp, aku di asrama, dan biasanya, sering libur ngaji atau kegiatanya hanya sebentar biasanya di dua malam itu.

Awalnya, aku dan teman-teman ngobrol ngalor ngidul, kemudian main bola di kamar karena luas. Setelah lelah main bola, mulai lah satu persatu tepar dan langsung pada tidur. Aku juga nyaris begitu. Sampai akhirnya aku kebelet pipis.

Tanpa banyak pikir panjang, aku keluar kamar dan melihat jam di kamar sebrang sekitar setengah satu malam. Tapi itu samar karena jaraknya yang terlalu jauh dan di kamarku jamnya tidak ada. Yang paling ku ingat, suasana di luar kamar sudah sepi dan hening.

Mungkin perlu dibayangkan, kondisi asramaku itu sedang direnovasi. Tiang penyanga coran di mana-mana, gelap, kamar-kamar banyak yang tanpa jendela. Kecuali kamarku, berjendela dan berteralis karena bekas kantor. Sehingga aku tak seperti anak kamar lain yang bisa keluar kamar langsung lompat jendela. 😅

Asramaku itu paling depan posisinya di pesantren. Dua lantai. 10 kamar di bawah, 10 kamar di atas, di tengahya bolong sampai ke langit dan jadi taman asrama.

Di depan asrama, ada kolam yang biasa dipakai menampung air wudhu karena di pinggirannya banyak keran. Kebetulan persis depan masjid. Juga, selain tempat mancing, dan berfungsi sebagai taman asrama bagian luar, kolam ini juga sering dipakai untuk menghukum yang terlambat solat dan tidak ikut mengaji. Sesekali buat pest ulang tahun atau kelulusan.

Tanpa banyak mikir lagi, karena sudah kebelet pipis, aku keluar asrama dan langsung pipis di kolam. Oh ya, dari pintu asrama ku itu, bisa langsung jelas melihat gerbang pesantren, asrama putri, dan kelas pengajian putri. Di sinilah masalahnya.

Ketika aku pipis, di gerbang ada yang sedang berjalan dari kelas pengajian ke arah asrama putri. Dia berpakaian serba putih mirip para santri putri.

Sempat pandang-pandangan. Aku sengaja memandangnya karena ingin memastikan, itu siapa. Kok bisa jam segitu masih di situ. Ketidurankah atau dia entah dari mana.

Aku terus memandangnya dan memastikan sampai akhirnya pasti bahwa dia tidak napak bumi. Wajahnya jelas tetap samar karena jarak yang kurang lebih 25 meter dan cahaya lampu jalan yang kuning.

Ku pastikan lagi. Benar, dia tidak menapak tanah dan bayangannya tidak panjang meski kena cahaya dari jauh. Kemudian dia jalan menuju asrama putri yang di belakang masjid.

Aku yang lagi pipis dan setengah terkesima, masih cuek dan menyelesaikan pipis. Setelah selesai, untuk memastikan yang melayang itu, aku mengejarnya dan sudah lenyap.

Aku ahrinya yakin, bahwa itu bukan manusia. Karena kalau manusia, dalam waktu kurang dari dua menit, jalan dari gerbang ke arah asrama putri yang di belakang masjid pasti belum sampai.

Setelah yakin dan pasti itu bukan manusia, dan memastikan lenyap. Aku kembali ke asrama yang suasananya sedang suram karena renovasi. 

Di sinilah, masalah kedua. Begitu masuk asrama. Suasana yang tadi berani berubah. Bulu kuduk langsung naik semua. Gak pake mikir lagi, aku langsung lari menuju kamar dan melupakan tiang tiang peyangga coran. Lari sekecengnya, masuk kamar. Kuncian. Cari selimut, tidur tutupan kepala. Sialnya, aku gak bisa tidur. Terus di belakang lemari ada suara tek tek seperti ngetok-ngetok lemari. 

Di sini, ingatanku pada kejadia-kejadian di kamar lain. Ada yang dikunci di dalam lemari, ada yang ketemu nenek-nenek di tangga yang tangganya persis di depan kamarku. Ada juga yang pernah dikedipin foto di kamar sebelahku, sampai sekamar sakit semua karena semua lihat. Ada juga pernah didatengi kepala sepotong.

Di kamar mandi umum, bahkan ada cerita yang pernah mandi darah. Dan aku pernah ketemu hantu mata hijau di kamar mandi.

Kesialanku bertambah, di tengah ketakutan yang makin menjadi, aku kebelet pipis lagi. Mau membangunkan teman takut buka selimut. Takutnya, ketika buka selimut, 'dia' sudah nunggui di depan muka. 😅 

Akhirnya, aku nahan ngantuk dan nahan pipis sampai subuh

2 comments:

Litani_Antonio said...

Saya juga pernah mengalami hal serupa dengan cerpen diatas, ketika itu saya sedang bejalan di sebuah trotoar jalan dihujani cahaya rembulan dipayungi pancaran lampu jalan, tiba-tiba aku diperlihatkan bayangan hitam membelakangiku dari jarak kurang lebih 10-15 meter, sempat merasa ketakutan namun saya berusaha memberanikan diri untuk memastikan bayangan hitam itu apakah manusia ataukah hantu, setelah saya dekati bayangan tersebut ternyata hanya bayangan mantan, hahahaha.
Kusempatkan waktuku untuk bersahut mulut dengannya dan bertukar kabar. Setelah panjang kata akhirnya saya beranjak dari terpat itu dan sekian.
Terima kasih

Jangan lupa ngopi, kalau ada gorengan itu lebih harmoni.

Zaky Mubarok said...

wahahahaha --- asik-asik gimana gitu ya ----