Thursday, December 31, 2020

CACATAN AKHIR TAHUN 2020

 

SALAM

AKU CINTA PADAMU

 


Catatan cacatan ini, ditulis pada 31 Desember 2020 --- tidak untuk apa-apa, saya hanya ingin mengingat sesuatu, bahwa saya pernah menuliskan ini.

Sebelum melanjutkan membaca, saya doakan, semoga kamu dan kita semua selalu sehat – serta pandemi Covid 19 sialan ini segera berakhir karena kita sudah berada di ujung tahun 2020 dan segera berganti 2021. Oh, iya jangan lupa, siapkan dulu kopi, rokok, atau apa saja yang dapat mengurangi rasa mual akibat membaca tulisan ini --- jreng!!!

 

Bermula dari tanggal 25 Desember, atau hari Natal, saya bertemu dengan dengan salah satu keluarga Istri yang merayakan Natal. Dari pertemuan ini, saya mendaptkan banyak manfaat yang selalu ada cacatnya. Ya, karena mungkin itu sifat bawaan lahir, jadi selalu setia menemani saya ---

Jauh sebelum natal tiba, saya sedang iseng merapikan halaman rumah, membeli beberapa material untuk membuat semacam taman. Dengan penuh semangat, saya kerjakan sendiri sebagai obat untuk kejiawaan saya. Daaaaan--- seperti biasa, pekerjaan kemudian terunda oleh pekerjaan lain --- hahaha --- sampai akhirnya Natal tiba, dan menambah pekerjaan baru --- membereskan pohon tumbang --- hmmm


Nah, di hari kami berkumpul, kami memetik buah rambutan di pekarangan mertua saya --- buah rambutan yang selalu jadi rebutan karena rasanya yang manis dan takan terlupakan. Naiklah saya dengan cepat dan gesit, sampai akhirnya saya kaget karena tiba-tiba diserang dan disengat seekor lebah persis di leher. Saya sempat berfikir, ini lebah keturan drakula atau mewakili keinginan saya dikecup dileher oleh istri pada malam itu yang tak tersampaikan? --- yang jelas, sakit, tapi tak sesakit waktu diserang komplotan lebah di suatu gunung, du suatu hari, pada tahun 2012. Nanti saya cerita soal ini jika sempat.

Lupakan soal disengat lebah karena setelah itu, munculah ide-ide membakar uang. Ya, dimulai dari membereskan pekarangan, membereskan pohon tumbang, sampai akhirnya memasang konblok, memperbaiki lantai, genteng, dan membuat kolam serta tungku untuk membakar sampah yang mirip dengan cerobong asap pabrik. Semua itu terjadi secara spontan dan mengalir saja --- sampai akhirnya saya baru berhitung, saya membakar uang 5jt.

Tapi tak apa, meski saya sadar, di depan saya ditunggu tagihan 5jt untuk sisa pembayaran perbaikan mesin mobil, pembakaran uang ini membuat jiwa saya sehat Kembali. Saya anggap ini, adalah biaya berobat jiwa saya yang terkurung dan sakit karena pandemi siala ini.

Ya, kadang-kadang, obat tidak hanya datang dari dokter, mungkin datang juga dari kurir, hahahah ---- gak, maksud saya, sakit yang ada pada diri, bisa jadi hanya karena pikiran yang tidak jernih dan ada keinginan yang tak terbebaskan. Maka, obat untuk penyakit semacam ini, hanya akan sembuh dengan membuat diri Bahagia !!! ya, Bahagia adalah kunci untuk segala macam penyakit. Bahagia tidak datang sendiri. Ia harus diciptakan.

Mengakhiri tahun 2020 ini, saya sudah menciptakan kebahagian sendiri, karena kebagiaan saya tidak pernah saya gantungkan pada apa pun. Dulu, saya sering menggantungkan kebahagiaan pada orang lain, dan hasilnya adalah kekecewaan. Tapi setelah melewatinya beberapakali, akhirnya saya tahu, bahwa kebahagian datangnya dari diri sendiri.

Sepanjang satu minggu ini, saya berusaha untuk mengakhiri tahun 2020 ini dengan Bahagia. Setelah didera pandemi sialan ini. Banyak hal yang tidak mudah dilewati saat pandemi ini, dan juga banyak hal yang tiba-tiba merasa menjadi sangat mudah, padahal sebelumnya setengah mati mengerjakannya --- ini yang saya syukuri, karena kunci Bahagia adalah bersyukur --- meski berat, saya selalu berusaha untuk bersyukur – apakah kamu juga begitu?

  • Ketika sedang berdoa, mana yang lebih sering diucapkan, meminta kepada tuhan atau berterimakasih?
  • Ketika sedang menghadpi kesulitan, mana yang lebih sering dilakukan, menghindar atau menghadapainya?
  • Ketika sedang bekerja, apakah lebih sering mengeluh atau menikmati yang sedang dikerjakan?
  • Ketika mendapatkan sesuatu, lebih sering ingin yang berlebih atau bersyukur?
  • Jawab sendiri pertanyaan itu, dan kamu akan tahu kenapa kamu belum Bahagia!

-----

Sebelum saya akhiri, mari kita renungkan Kembali, pada situasi pandemi sialan ini, banyak hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi, tetapi terjadi begitu saja. Banyak hal sulit menjadi mudah, dan juga sebaliknya.  Mungkin, yang bertahan dari situasi sekarang ini adalah orang-orang yang pandai menyesuaikan diri dengan situasi dan berdamai dengan keadaan tanpa mengabaikan cita-cita!

------

Jangan Sakit --- Berbahagialah selalu --- sebab bahagia adalah kunci segala kesembuhan. Bahagia tidak datang dari luar, dan tidak bisa ditunggu. Bahagia harus diciptakan!!

Semoga tahun 2021, kita bisa menciptakan kebahagiaan lebih banyak lagi.

Cag!

SALAM

AKU CINTA PADAMU

----

 

No comments: