Monday, February 28, 2022

PERTUNJUKAN

Hai para pembaca yang budiman --- setelah satu tahun tidak menulis, kini blog ini mencoba aktif kembali sebagai cacatan dan catatan ringan dari hari-hari saa ---. sebelum membaca, siapkan kopi dan camilan, dan tentu saja obat mual apabila para pembaca mual membaca tulisan ini. Selamat membaca....semoga sehat selalu.



Pertunjukan (Performing Art) ialah suatu karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.

Pertunjukan adalah seperti musik, tari, dan drama yang dipertunjukkan untuk penonton. Berbeda dengan seni rupa yang penggunaan cat, kanvas atau berbagai bahan untuk membuat objek seni fisik atau statis. Seni pertunjukan mencakup berbagai disiplin ilmu yang ditampilkan di depan penonton secara langsung, termasuk teater, musik, dan tari.

Teater, musik, tari dan object manipulation, atau jenis pertunjukan lainnya hadir dan lahir dalam semua budaya manusia. Sejarah musik dan tari berasal dari zaman pra-sejarah sedangkan keterampilan sirkus setidaknya berasal dari Mesir Kuno. Banyak seni pertunjukan yang dilakukan secara profesional. Pertunjukan bisa di gedung yang dibangun khusus, seperti teater dan gedung opera, di panggung terbuka di festival, di panggung tenda seperti sirkus dan di jalan, atau di mana saja.

 Pertunjukan langsung di hadapan penonton adalah bentuk hiburan. Perkembangan rekaman audio dan video telah memungkinkan konsumsi pribadi seni pertunjukan. Seni pertunjukan seringkali bertujuan untuk mengekspresikan emosi dan perasaan seseorang.

 Selain Pertunjukan, ada juga istilah lain yang berda, yakni pertunjukan seni (Performance Art). Istilah ini merujuk pada karya seni atau pameran seni yang diciptakan melalui tindakan yang dilakukan oleh seniman. Pertunjukan seni dapat juga disaksikan secara langsung atau melalui dokumentasi, baik dikembangkan dengan cara spontan atau ditulis dan secara tradisional disajikan kepada publik dalam konteks seni murni dan dalam mode interdisipliner. Pertunjukan seni Juga dikenal sebagai aksi artistic ini telah dikembangkan selama bertahun-tahun sebagai genre tersendiri dan disajikan secara langsung. Ini memiliki peran penting dan mendasar dalam seni avant-garde abad ke-20.

 Pertunjukan Seni juga melibatkan empat elemen dasar: waktu, ruang, tubuh, dan kehadiran seniman, dan hubungan antara pencipta dan publik. Aksinya ini, umumnya dikembangkan di galeri seni dan museum, dapat juga terjadi di jalan, segala jenis latar atau ruang dan selama periode waktu apa pun. Tujuannya adalah untuk menghasilkan reaksi, terkadang ditambah improvisasi dan estetika. Tema-tema yang diangkat biasanya dikaitkan dengan pengalaman hidup seniman itu sendiri, atau kebutuhan akan kecaman atau kritik sosial dan dengan semangat transformasi.

 Istilah "pertunjukan" dan "pertunjukan seni" digunakan secara luas pada tahun 1970-an, meskipun sejarah pertunjukan dalam seni visual berawal dari produksi futuris dan kabaret dari tahun 1910-an. Pelopor utama seni pertunjukan termasuk Carolee Schneemann, Marina Abramović, Ana Mendieta, Chris Burden, Hermann Nitsch, Joseph Beuys, Nam June Paik, Yves Klein dan Vito Acconci. Beberapa eksponen utama baru-baru ini adalah Tania Bruguera, Abel Azcona, Regina José Galindo, Tehching Hsieh, Marta Minujín dan Petr Pavlensky. Disiplin terkait dengan kejadian, gerakan Fluxus, seni tubuh dan seni konseptual. Di Indonesia juga banyak seniman-seniman pertunjukan seni misalnya Melati Suryodarmo dari solo.

Jenis Pertunjukan

  1. seni akrobat,
  2. mengamen,
  3. komedi/lawak,
  4. tari,
  5. pentas musik,
  6. opera,
  7. sulap,
  8. teater,
  9. film dan lain-lain,
  10. seni kebahasaan puisi, pidato,
  11. tilawah.


Fungsi Seni Pertunjukan

  1. Fungsi Kesehatan
  2. Fungsi Hiburan
  3. Fungsi Ekonomi
  4. Fungsi Estetik
  5. Fungsi Pendidikan
  6. Fungsi Sosial
  7. Fungsi Religius
Seni pertunjukan di Indonesia

Seni pertunjukan di Indonesia merupakan karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Berikut adalah macam-macam seni pertunjukan di Indonesia:

  1. Banjet (Jawa Barat bagian utara)
  2. Barongan (hampir di seluruh daerah)
  3. Barongsai (Jawa Tengah)
  4. Burokan (Jawa Barat)
  5. Hadrah (Pulau Jawa)
  6. Hudoq (Kalimantan Timur)
  7. Kecak (Bali)
  8. Kethoprak (Jawa Tengah)
  9. Lengger (Jawa Tengah)
  10. Lengguk (Jawa Tengah)
  11. Lenong (DKI Jakarta)
  12. Liang liong (Jawa Tengah, Jawa Timur)
  13. Ludruk (Jawa Timur)
  14. Makyong (Riau)
  15. Mamanda (Kalimantan)
  16. Ondel-ondel (DKI Jakarta)
  17. Oprak alang (Jawa Tengah bagian utara)
  18. Orkes gambus (hampir di seluruh daerah)
  19. Randai (Sumatra Barat)
  20. Reog (Jawa Timur)
  21. Rudat (Jawa Barat)
  22. Saman (Aceh)
  23. Sanghyang (Bali)
  24. Seblang (Jawa Timur)
  25. Sendratari Ramayana (Yogyakarta, Bali)
  26. Sintren (Jawa Tengah)
  27. Srandul (Jawa Tengah)
  28. Tanjidor (DKI Jakarta)
  29. Tarling (Jawa Barat)
  30. Wayang bangsawan (Kepulauan Riau)
  31. Wayang golek (Jawa Barat)
  32. Wayang kulit (Pulau Jawa)
  33. Wayang orang (Jawa Tengah)
  34. Wayang potehi (Jawa Tengah)
  35. Wayang rumput (Jawa Tengah)
  36. Zapin (Pulau Kalimantan)
  37. dan masih banyak lagi

 

Sumber: dari berbagai sumber.

No comments: