Sunday, September 7, 2008

Sajak....

Aku dan Kau I





matahari sudah terbit lagi
malam yang buram kini usai sudah
namun menyisakan rindu yang tah sudah sudah
pada kota yang mempertemukan kita, kala itu
wajahmu masih saja membias
pada serpihan waktu
pada derap langkah
pada helaan napas yang tak henti henti
bagaimana harus kusudahi rasa ini
rindu yang makin banal
kotamu semakin jauh dari tanganku
tapi bayanganmu menarikku pada sekian kenangan
kala itu
kala aku
kala kita
tumbuh sebagai remaja

bagaimana aku harus menyudahi rindu ini
semakin kental

matahari baru saja datang
aku teringat percikan air di kala pagi
pada halaman muka rumah kita
aku masih mengingatnya sampai datang petang
gemuruh santri yang mengaji
gemuruh derap kaki menuju masjid, sekolah
pada kota yang melahirkan kerinduan

malam yang baru saja habis
menyisakan potret
pada bingkai yang mulai usang

aku rindu padamu

ciputat, 7 Juli 2007